Selasa, 25 Oktober 2011

Sejarah MYSQL

Sejarah Perkembangan My SQL

Database sebuah subjek yang teramat penting. Setuju? Database ada di mana-mana—dari kita lahir, sekolah, bekerja, sampai pensiun. Seluruh aktivitas komputasi adalah seputar mengolah data—data keuangan, data percobaan ilmiah, data statistik pengunjung. Tanpa database banyak aspek kehidupan yang akan pincang dan akhirnya mati—perorangan, perusahaan, dan negara. Aplikasi apa pun yang Anda buat, entah itu shopping cart, CRM, portal komunitas, webledger, di jantungnya adalah database.
Pasar untuk database pun amat besar. Untuk mendapatkan gambaran, lihatlah Larry Ellison. Dari satu [keluarga] produk saja, yaitu Oracle, pria ini berhasil mengeruk uang hingga menjadi orang terdua terkaya di dunia setelah Bill Gates—bahkan sempat sehari menduduki tampuk pertama pada posisi $53 milyar saat harga saham Microsoft turun. Dan meski merajai lebih dari separuh pangsa pasar untuk enterprise besar, tentu saja Oracle bukan satu-satunya produk yang tersedia bagi pengguna database, terlebih di kelas kecil dan menengah.
Ukuran pasar database tahun 2002 diperkirakan mencapai $8 milyar, dan telah bertumbuh terus lebih dari 10% dari tahun demi tahun secara konsisten. Saat ini pasar tersebut memang masih didominasi oleh hanya beberapa pemain besar saja. Selain Oracle yang menjadi brand paling top—dan produk paling menguras kocek—terdapat pula Microsoft dengan SQL Servernya, IBM dengan DB2-nya, Sybase, NCR dengan produk data mart/data warehousingnya, dan Borland dengan Interbasenya. Tapi lambat laun dan pasti, gerakan open source mulai merasuki dunia perusahaan dan menggerogoti penjualan produk-produk komersial ini. Beberapa database open source telah ada sejak bertahun-tahun lalu dan kini cukup matang untuk siap dipakai. Memang betul, belum ada database open source yang sematang atau selengkap Oracle dalam hal fitur, tapi: 1) tidak semua orang butuh semua fitur itu; 2) tidak semua orang punya uang untuk membeli Oracle. Didorong oleh kebutuhan untuk menurunkan biaya dan menaikkan interoperabilitas, beberapa organisasi besar—komersial maupun nonkomersial, sebutlah seperti NASA dan Yahoo!—mulai beralih dari modus mahal ke modus gratis. Dalam fokus kali ini kita akan berjalan-jalan dan melihat-lihat produk database open source yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar